Beranda | Artikel
Jika Kau Ingin Lezatnya al-Quran - Syaikh Muhammad al-Mayuf #NasehatUlama
Sabtu, 10 September 2022

Jika kalian ingin merasakan kenikmatan saat membaca al-Quran,
dan jika kalian ingin mendapatkan manfaat agung ketika membaca al-Quran,

maka bacalah dengan memahami maknanya,
dan tadaburilah dengan akal dan dalil,
hingga kalian dapat memetik buah yang diharapkan dari kitabullah ‘Azza wa Jalla,
dan hingga kalian dapat meraih keberkahan yang agung.

Hal ini telah disebutkan oleh
Abu Abdurrahman as-Sulami, seorang tabi’in yang mulia rahimahullah,
yang menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mengajarkan kitabullah ‘Azza wa Jalla,
yang mana beliau hidup dari kekhalifahan Utsman hingga kepemimpinan al-Hajjaj di kota Kufah,
dalam keadaan mengajarkan al-Quran kepada orang lain.

Abu Ishaq as-Sabi’i mengatakan bahwa Abu Abdurrahman melakukan itu selama 40 tahun.
Abu Abdurrahman rahimahullah berkata, “Telah berkata kepada kami para guru yang dahulu mengajarkan al-Quran kepada kami,
yaitu Abdullah bin Mas’ud dan Utsman bin Affan, bahwa jika mereka meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 10 ayat al-Quran,
maka mereka tidak melanjutkan ke ayat selanjutnya sebelum mereka mempelajarinya dan menguasai ilmu dan amalnya.

Sehingga mereka mengatakan, ‘Maka kami mempelajari al-Quran, ilmu, dan amal sekaligus.’”
Hafalkanlah riwayat ini, wahai saudara-saudaraku, karena ini adalah manhajnya!
Kami mempelajari al-Quran dari sisi lafaznya,
dan ilmu, dari sisi pemahamannya,
serta amal, dari sisi penerapannya.

Dan dengan demikianlah dapat diraih kenikmatan yang agung dari al-Quran,
yang tidak ada kenikmatan yang menandinginya, wahai saudara-saudaraku.
Al-Quran dapat mendatangkan kenikmatan, wahai saudara-saudaraku!
Al-Quran dapat mendatangkan kebahagian dalam hati.

Al-Quran dapat mendatangkan ketentraman ke dalam jiwa.
Namun, itu tidak dapat diraih dengan sempurna,
kecuali dengan membacanya sesuai dengan manhaj yang lurus ini.
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

“Hai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit (yang ada) dalam dada,
dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 57 – 58)
Mereka bergembira.

Ketika Umar radhiyallahu ‘anhu pergi membagi unta zakat bersama pelayannya,
saat pelayannya melihat unta-unta itu, ia takjub dan berkata, “Inilah karunia dan rahmat Allah!”
Umar pun menimpali, “Kamu salah!

Karunia dan rahmat Allah adalah al-Quran.” Lalu Umar membaca ayat tersebut.
Dan makna (كَذَبْتَ) dalam bahasa penduduk negeri Hijaz adalah “Kamu salah!”
Inilah karunia dan rahmat Allah, saudara-saudara!
Kebahagiaan dan kesenangan hanya dapat diraih dengan membaca kitabullah ‘Azza wa Jalla.

Maka saudara-saudaraku, kita harus kembali kepada manhaj yang lurus ini,
dan berusaha melawan hawa nafsu kita dalam melakukannya.
Harus dengan berjihad melawan hawa nafsu.

Perkara-perkara besar tidak dapat kita raih hanya dengan angan-angan, saudara-saudara!
Tidak pula dengan usaha ringan, apa adanya!

Namun hanya dapat diraih
dengan “Adakah yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 32)

Tsabit al-Bunani berkata, “Aku berusaha melawan nafsuku untuk al-Quran selama 20 tahun,
lalu aku dapat merasakan kenikmatannya 20 tahun setelah itu.” Kenikmatannya tidak dapat diraih begitu saja!

Namun, setiap orang harus mengerahkan usahanya,
melawan hawa nafsunya, dan memohon pertolongan kepada Rabbnya,
serta berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Dan berdoalah dengan beberapa doa (yang berkaitan dengan hal ini), wahai saudara-saudaraku!

====

إِذَا أَرَدْتُمُ اللَّذَّةَ فِي قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

وَأَرَدْتُمُ الْفَوَائِدَ الْعَظِيمَةَ فِي قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

فَاقْرَؤُوْهُ بِالْمَعْنَى

وَتَدَبَّرُوْهُ بِالْعُقُولِ وَالنُّقُولِ

حَتَّى تَحْصُلَ الثَّمَرَةُ الْمَرْجُوَّةُ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

وَحَتَّى تَحْصُلَ الْبَرَكَةُ الْعَظِيمَةُ

وَقَدْ ذَكَرَ ذَلِكَ

أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيُّ التَّابِعِيُّ الْجَلِيلُ رَحِمَهُ اللهُ

وَالَّذِي قَضَى مُعْظَمَ عُمُرِهِ فِي تَعْلِيمِ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

حَيْثُ مَكَثَ مِنْ خِلَافَةِ عُثْمَانَ إِلَى أَمْرَةِ الْحَجَّاجِ فِي الْكُوفَةِ

يَقُولُ أَبُو إِسْحَاقَ السَّبِيعِيُّ مَكَثَ أَرْبَعِينَ سَنَةً

قَالَ رَحِمَهُ اللهُ حَدَّثَنَا أَصْحَابُنَا الَّذِينَ كَانُوا يُقْرِئُوْنَنَا لِلْقُرْآنَ

عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُودٍ وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا أَخَذُوا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ آيَاتٍ

لَمْ يَتَجَاوَزُوْهُنَّ حَتَّى يَتَعَلَّمُوْهُنَّ وَمَا فِيهِنَّ مِنَ الْعِلْمِ وَالْعَمَلِ

قَالُوا فَتَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ وَالْعِلْمَ وَالْعَمَلَ جَمِيعًا

احْفَظُوا هَذَا الْأَثَرَ يَا إِخَوَانُ فَهُوَ الْمَنْهَجُ

تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ لَفْظًا

وَالْعِلْمَ فَهْمًا

وَالْعَمَلَ تَطْبِيْقًا

وَبِالتَّالِيْ تَحْصُلُ لَذَّةُ الْقُرْآنِ الْعَظِيمَةُ

وَالَّتِي لَا تُدَانِيْهَا يَا إِخَوَانُ لَذَّةٌ

لِلْقُرْآنِ لَذَّةٌ يَا إِخَوَانُ

لِلْقُرْآن فَرْحَةٌ فِي الْقُلُوبِ

لِلْقُرْآنِ طُمَأْنِينَةٌ فِي النُّفُوسِ

لَكِنَّهَا لَا تَحْصُلُ كَامِلَةً

إِلَّا بِقِرَاءَتِهِ عَلَى هَذَا الْمَنْهَجِ الْقَوِيمِ

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ

وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

قُلْ بِفَضْلِ اللهِ بِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

يَفْرَحُونَ

لَمَّا خَرَجَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقْسِمُ إِبِلَ الصَّدَقَةِ وَكَانَ مَعَهُ غُلَامٌ لَهُ

فَلَمَّا رَأَى هَالَتْهُ فَقَالَ هَذَا فَضْلُ اللهِ وَرَحْمَتُهُ

قَالَ عُمَرُ كَذَبْتَ

فَضْلُ اللهِ وَرَحْمَتُهُ الْقُرْآنُ وَتَلَا الآيَةَ

وَمَعْنَى كَذَبْتَ فِي لُغَةِ أَهْلِ الْحِجَازِ أَخْطَأْتَ

هَذَا فَضْلُ اللهِ وَرَحْمَتُهُ يَا إِخْوَانُ

وَإِنَّمَا الْفَرْحَةُ وَالْبَهْجَةُ بِقِرَاءَةِ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

فَعَلَيْنَا يَا إِخَوَانُ أَنْ نَرْجِعَ إِلَى هَذَا الْمَنْهَجِ الْقَوِيمِ

وَنُجَاهِدَ أَنْفُسَنَا عَلَيْهِ

لاَ بُدَّ مِنَ الْجِهَادِ جِهَادِ النَّفْسِ

الْأُمُورُ الْكِبَارُ لَا تَأْتِي بِالْأَمَانِي يَا إِخَوَانُ

وَلَا بِالْجُهُودِ الْيَسِيرَةِ السَّهْلَةِ لَا

وَإِنَّمَا تَأْتِي

بِـ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

يَقُولُ ثَابِتٌ البُنَانِيُّ جَاهَدْتُ نَفْسِي عَلَى الْقُرْآنِ عِشْرِينَ سَنَةً

وَوَجَدْتُ لَذَّتَهُ عِشْرِينَ سَنَةً مَا جَاءَتِ اللَّذَّةُ بَيْنَ عَشِيَّةٍ وَضُحَاهَا

لَكِنَّ الْإِنْسَانَ يَبْذُلُ الْجُهْدَ

وَيُجَاهِدُ النَّفْسَ وَيَسْتَعِينُ بِرَبِّهِ

وَيَدْعُو اللهَ عَزَّ وَجَلَّ

وَادْعُوا بِبَعْضِ الْأَدْعِيَةِ يَا إِخَوَانُ


Artikel asli: https://nasehat.net/jika-kau-ingin-lezatnya-al-quran-syaikh-muhammad-al-mayuf-nasehatulama/